Senyawa Aluminium (Al)
Aluminium,
Al merupakan anggota golongan IIIA berada dialam sebadai aluminosilikat dikerak
bumi dan lebih melimpah daripada besi. Mineral aluminium yang paling penting
dalam metalrugi adalah bauksit AlOx(OH)3-2x
(0<x<1). Walaupun Al adalah logam mulia yang mahal diabad ke-19 harganya
jatuh bebas setelah
dapat diproduksi dengan jumlah besar elektrolisis alumina, Al2O3 yang telah dilelehkan dalam krolit Na3AlF6. namun karena produksinya memerlukan sejumlah besar energi listrik, metalurgi aluminium hanya di Negara dengan harga energi listrik yang rendah. Sifat aluminium dikenal dengan baik dan aluminium banyak digunakan dalam keseharian, misalnya untuk koin, panic dan kusein. Logam aluminium digunakan dengan kemurnian lebih dari 99% dan logam atau paduannya (missal : duralium) banyak digunakan (saito, 1996: 112).
dapat diproduksi dengan jumlah besar elektrolisis alumina, Al2O3 yang telah dilelehkan dalam krolit Na3AlF6. namun karena produksinya memerlukan sejumlah besar energi listrik, metalurgi aluminium hanya di Negara dengan harga energi listrik yang rendah. Sifat aluminium dikenal dengan baik dan aluminium banyak digunakan dalam keseharian, misalnya untuk koin, panic dan kusein. Logam aluminium digunakan dengan kemurnian lebih dari 99% dan logam atau paduannya (missal : duralium) banyak digunakan (saito, 1996: 112).
Aluminium
dibuat dalam skala besar dari bauksit Al2O3.nH2O
(n=1-3). Ia dimurnikan dengan pelarutan dalam NaOH akua dan diendapkan ulang
sebagai Al(OH)3 dengan mengunakan CO2. hasil dehidrasi
dilarulkan dalam lelehan kriolit dan lelehannya pada suhu 800-1000oC
di elektrolisis mesti sangat elektropositif, ia bagaimanapun juga tahan
terhadap korosi karena lapisan oksidanya yang kuat dan liat yang terbentuk pada
permukaannya. Aluminium larut dalam asam encer, tetapi dipasifkan oleh HNO3Pekat.
Logamnya dapt bereaksi dengan NaOH panas, Halogen dan berbagai non logam
(Cotton, 1989: 288).
Senyawa
tawas merupakan senyawa Al yang memiliki rumus molekul AlK(SO4)2.12
H2O. Senyawa ini dapat dijumpai dengan mudah di pasaran, bermanfaat
dalam proses penjernihan air dan industri pencelupan atau pewarnan. Aluminium
sulfat dapat juga dipakai sebagai bahan pemadam kebakaran tipe busa jika
dicampur dengan soda NaHCO3. dalam proses penjernihan air, biasanya
tawas dicampur dengan air kapur Ca(OH)2 dan persamaan reaksi yang
terjadi adalah :
Al3+(aq) + SO42-(aq) + Ca2+(aq) + 3OH-(aq) →
Al(OH)3 (s) + CaSO4 (s)
Produk reaksi
berupa glatin yang mampu menyerap kotoran dan zarah bakteri untuk dibawa
mengendap kedasr tempat air sehingga diperoleh air yang jernih (Sugiarto, 2003:
4.4-4.5)
Kekeruhan
air dapat dihilangkan dengan penambahan zat kimia yang disebut koagulan. Pada
umumnya bahan seperti tawas (AlK(SO4)2), fero sulfat,
polialmunium klorida (PAC) dan poli elektrolit organic dapat digunaka sebagai
koagulan (Alerts, 1984: 31)
Senyawa
Al2(SO4)3 atau tawas digunakan untuk
menjernihkan air. Aluminium sulfat ini dengan kapu membentuk endapan glatin
Al(OH)3. Senyawa ini dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam
sulfat dengan reaksi sebagai berikut :
Al2O3 (s) + 3H2SO4
(g) → Al2(SO4)3 (aq) H2O (l)
Dan bila mengkristal menjadi Al2(SO4)3.18H2O
(Syukri, 1999: 631).Prosedur Pembuatan Tawas.
Persamaan Reaksi Pembuatan Tawas
Sources :
Alaerts,
G dan santika, S.S. 1984. Metode
Penelitian Air. Surabaya:
Usaha Nasional.
Cotton,
F. Alberts dan Geoffrey Wilkinson. 1989. kimia
Anorganik. Jakarta
: UI-Press.
Saito,
Taro. 1996. Kimia Anorganik. Tokyo: Iwanami publisher.
Sugiarto,
Kristian. 2003. Dasar-dasar Kimia
Anorganik logam. Yogyakarta: UNY-Press.
Syukri. 1999. Kimia
Dasar 3. Bandung:
ITB-Press.
makasih infonya sangat berguna sekali
BalasHapustolak angin ingredients